Salah satu penyakit yang paling sering mengenai nervus
medianus adalah neuropati tekanan/jebakan (entrapment neuropathy). Di pergelangan
tangan nervus medianus berjalan melalui terowongan karpal (carpal tunnel) dan
menginnervasi kulit telapak tangan dan punggung tangan di daerah ibu jari,
telunjuk, jari tengah dan setengah sisi radial jari manis. Pada saat berjalan
melalui terowongan inilah nervus medianus paling sering mengalami tekanan yang
menyebabkan terjadinya neuropati tekanan yang dikenal dengan istilah Sindroma
Terowongan Karpal/STK (Carpal Tunnel Syndrome/CTS).
Carpal Tunnel Syndrome adalah suatu neuropati yang sering ditemukan,
biasanya unilateral pada tahap awal dan dapat menjadi bilateral. Gejala yang
ditimbulkan umumnya dimulai dengan gejala sensorik walaupun pada akhirnya dapat
pula menimbulkan gejala motorik. Pada awalnya gejala yang sering dijumpai
adalah rasa nyeri, tebal (numbness) dan rasa seperti aliran listrik (tingling)
pada daerah yang diinnervasi oleh nervus medianus. Gejala ini dapat timbul
kapan saja dan di mana saja, baik di rumah maupun di luar rumah. Seringkali
gejala yang pertama timbul di malam hari yang menyebabkan penderita terbangun
dari tidurnya.
Sebagian besar penderita biasanya baru mencari
pengobatan setelah gejala yang timbul berlangsung selama beberapa minggu.
Kadang-kadang pijatan atau menggoyang-goyangkan tangan dapat mengurangi
gejalanya, tetapi bila diabaikan penyakit ini dapat berlangsung terus secara
progresif dan semakin memburuk. Keadaan ini umumnya terjadi karena
ketidaktahuan penderita akan penyakit yang dideritanya dan sering dikacaukan
dengan penyakit lain seperti "reumatik".
Anatomi
Nervus Medianus melewati
suatu terowongan pada pergelangan tangan
untuk mempersarafi kulit telapak tangan dan punggung tangan di daerah
ibu jari, telunjuk, jari tengah dan setengah sisi radial jari manis.
Terowongan karpal
terdapat di bagian sentral dari pergelangan tangan di mana tulang dan
ligamentum membentuk suatu terowongan sempit yang dilalui oleh beberapa tendon
dan nervus medianus.
Tulang-tulang karpalia
membentuk dasar dan sisi-sisi terowongan yang keras dan kaku sedangkan atapnya
dibentuk oleh fleksor retinakulum (transverse carpal ligament dan palmar carpal
ligament) yang kuat dan melengkung di atas tulang-tulang karpalia tersebut.
Definisi
Carpal Tunnel Syndrome merupakan
neuropati tekanan atau cerutan terhadap nervus medianus di dalam terowongan
karpal pada pergelangan tangan, tepatnya di bawah tleksor retinakulum. Dulu,
sindroma ini juga disebut dengan nama acroparesthesia, median thenar neuritis
atau partial thenar atrophy Carpal Tunnel Syndrome pertama kali dikenali
sebagai suatu sindroma klinik oleh Sir James Paget pada kasus stadium lanjut
fraktur radius bagian distal. Carpal Tunnel Syndrome spontan pertama kali
dilaporkan oleh Pierre Marie dan C.Foix pada taboo 1913. Istilah Carpal Tunnel
Syndrome diperkenalkan oleh Moersch pada tabun 1938.
Terowongan
karpal terdapat di bagian sentral dari pergelangan tangan di mana tulang dan
ligamentum membentuk suatu terowongan sempit yang dilalui oleh beberapa tendon
dan nervus medianus. Tulang-tulang karpalia membentuk dasar dan sisi-sisi
terowongan yang keras dan kaku sedangkan atapnya dibentuk oleh fleksor
retinakulum (transverse carpal ligament dan palmar carpal ligament) yang kuat
dan melengkung di atas tulang-tulang karpalia tersebut. Setiap perubahan yang
mempersempit terowongan ini akan menyebabkan tekanan pada struktur yang paling
rentan di dalamnya yaitu nervus medianus.
Patogenesis
Ada beberapa hipotesa mengenai patogenesis dari Carpal Tunnel
Syndrome. Sebagian besar penulis berpendapat bahwa faktor mekanik dan vaskular
memegang peranan penting dalam terjadinya Carpal Tunnel Syndrome. Umumnya
Carpal Tunnel Syndrome terjadi secara kronis di mana terjadi penebalan fleksor
retinakulum yang menyebabkan tekanan terhadap nervus medianus. Tekanan yang
berulang-ulang dan lama akan mengakibatkan peninggian tekanan intrafasikuler.
Akibatnya aliran darah vena intrafasikuler melambat. Kongesti yang terjadi ini
akan mengganggu nutrisi intrafasikuler lalu diikuti oleh anoksia yang akan
merusak endotel. Kerusakan endotel ini akan mengakibatkan kebocoran protein
sehingga terjadi edema epineural.
Hipotesa ini menerangkan bagaimana keluhan nyeri dan sembab yang
timbul terutama pada malam hari dan/pagi hari akan berkurang setelah tangan
yang terlibat digerak-gerakkan atau diurut (mungkin akibat terjadinya perbaikan
sementara pada aliran darah). Apabila kondisi ini terus berlanjut akan terjadi
fibrosis epineural yang merusak serabut saraf. Lama-kelamaan safar menjadi
atrofi dan digantikan oleh jaringan ikat yang mengakibatkan fungsi nervus
medianus terganggu secara menyeluruh.
Pada Carpal Tunnel Syndrome akut
biasanya terjadi penekanan yang melebihi tekanan perfusi kapiler sehingga
terjadi gangguan mikrosirkulasi dan timbul iskemik saraf. Keadaan iskemik ini
diperberat lagi oleh peninggian tekanan intrafasikuler yang menyebabkan
berlanjutnya gangguan aliran darah. Selanjutnya terjadi vasodilatasi yang
menyebabkan edema sehingga sawar darah-saraf terganggu. Akibatnya terjadi
kerusakan pada saraf tersebut.
Tekanan langsung pada saraf perifer dapat pula menimbulkan
invaginasi Nodus Ranvier dan demielinisasi lokal sehingga konduksi saraf
terganggu.
Etiologi
Terowongan karpal yang sempit selain
dilalui oleh nervus medianus juga dilalui oleh beberapa tendon fleksor. Setiap
kondisi yang mengakibatkan semakin padatnya terowongan ini dapat menyebabkan
terjadinya penekanan pada nervus medianus sehingga timbullah Carpal Tunnel
Syndrome.
Pada sebagian kasus etiologinya tidak
diketahui, terutama pada penderita lanjut usia. Beberapa penulis menghubungkan
gerakan yang berulang-ulang pada pergelangan tangan dengan bertambahnya resiko
menderita gangguan pada pergelangan tangan termasuk. Carpal Tunnel Syndrome
Pada kasus yang lain etiologinya adalah :
1. Herediter: neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy, misalnya HMSN (
hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III.
2. Trauma: dislokasi, fraktur atau hematom pada lengan bawah,
pergelangan tangan dan tangan. Sprain pergelangan
tangan. Trauma langsung terhadap pergelangan tangan.
3. Pekerjaan: gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi
pergelangan tangan yang berulang-ulang. Seorang sekretaris yang sering
mengetik, pekerja kasar yang sering mengangkat beban berat dan pemain musik
terutama pemain piano dan pemain gitar yang banyak menggunakan tangannya juga
merupakan etiologi dari carpal turner syndrome.
4.. Infeksi: tenosinovitis, tuberkulosis, sarkoidosis.
5. Metabolik: amiloidosis, gout.
6. Endokrin: akromegali, terapi estrogen atau androgen, diabetes
mellitus, hipotiroid, kehamilan.
7. Neoplasma: kista ganglion, lipoma, infiltrasi metastase,
mieloma.
8. Penyakit kolagen vaskular : artritis reumatoid, polimialgia
reumatika, skleroderma, lupus eritematosus sistemik.
9. Degeneratif: osteoartritis.
10.Iatrogenik: punksi arteri radialis, pemasangan shunt vaskular
untuk dialisis, hematoma, komplikasi dari terapi anti koagulan.
11. Faktor stress
12. Inflamasi
Inflamasi dari membrane mukosa yang
mengelilingi tendon menyebabkan nervus medianus tertekan dan menyebabkan carpal
tunnel syndrome
Gejala Klinis
Pada tahap awal gejala umumnya berupa gangguan sensorik saja
.Gangguan motorik hanya terjadi pada keadaan yang berat. Gejala awal biasanya
berupa parestesia, kurang merasa (numbness) atau rasa seperti terkena aliran
listrik (tingling) pada jari dan
setengah sisi radial jari walaupun kadang-kadang dirasakan mengenai
seluruh jari-jari. Keluhan parestesia biasanya lebih menonjol di malam hari.
Gejala lainnya adalah nyeri di tangan yang juga dirasakan lebih
berat pada malam hari sehingga sering membangunkan penderita dari tidurnya.
Rasa nyeri ini umumnya agak berkurang bila penderita memijat atau
menggerak-gerakkan tangannya atau dengan meletakkan tangannya pada posisi yang
lebih tinggi. Nyeri juga akan berkurang bila penderita lebih banyak
mengistirahatkan tangannya. Bila penyakit berlanjut, rasa nyeri dapat bertambah
berat dengan frekuensi serangan yang semakin sering bahkan dapat menetap.
Kadang-kadang rasa nyeri dapat terasa sampai ke lengan atas dan leher,
sedangkan parestesia umumnya terbatas di daerah distal pergelangan tangan .
Dapat pula dijumpai pembengkakan dan
kekakuan pada jari-jari, tangan dan pergelangan tangan terutama di pagi hari.
Gejala ini akan berkurang setelah penderita mulai mempergunakan tangannya.
Hipesetesia dapat dijumpai pada daerah yang impuls sensoriknya diinervasi oleh
nervus medianus.
Pada tahap yang lebih lanjut penderita mengeluh jari-jarinya
menjadi kurang trampil misalnya saat menyulam atau memungut benda-benda kecil.
Kelemahan pada tangan juga dapat dijumpai, sering dinyatakan dengan keluhan
adanya kesulitan yang dialami penderita sewaktu mencoba memutar tutup botol
atau menggenggam. Pada penderita Carpal Tunnel Syndrome pada tahap lanjut dapat
dijumpai atrofi otot-otot thenar dan otot-otot lainnya yang diinnervasi oleh
nervus melanus.
Diagnosa
Diagnosa Carpal Tunnel
Syndrome ditegakkan selain berdasarkan gejala-gejala di atas juga didukung oleh
beberapa pemeriksaan yaitu :
1.
Pemeriksaan fisik
Harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada penderita dengan
perhatian khusus pada fungsi, motorik, sensorik dan otonom tangan.
2. Pemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik).
a.
Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi, polifasik, gelombang
positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar. Pada beberapa
kasus tidak dijumpai kelainan pada otot-otot lumbrikal. EMG bisa normal pada 31
% kasus Carpal Tunnel Syndrome.
b.
Kecepatan Hantar Saraf(KHS). Pada 15-25% kasus, KHS bisa normal. Pada yang
lainnya KHS akan menurun dan masa laten distal (distal latency) memanjang,
menunjukkan adanya gangguan pada konduksi safar di pergelangan tangan. Masa
laten sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik.
3. Pemeriksaan radiologis.
Pemeriksaan sinar X terhadap pergelangan tangan
dapat membantu melihat apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau artritis.
Foto palos leher berguna untuk menyingkirkan adanya penyakit lain pada
vertebra. USG, CT scan dan MRI dilakukan pada kasus yang selektif terutama yang
akan dioperasi.
4. Pemeriksaan
laboratorium
Bila etiologi Carpal Tunnel Syndrome belum jelas, misalnya pada
penderita usia muda tanpa adanya gerakan tangan yang repetitif, dapat dilakukan
beberapa pemeriksaan seperti kadar gula darah , kadar hormon tiroid ataupun
darah lengkap.
Terapi
Selain ditujukan langsung
terhadap Carpal Tunnel Syndrome terapi juga harus diberikan terhadap keadaan
atau penyakit lain yang mendasari terjadinya Carpal Tunnel Syndrome. Oleh
karena itu sebaiknya terapi Carpal Tunnel Syndrome dibagi atas 2 kelompok,
yaitu :
1. Terapi langsung terhadap
Carpal Tunnel Syndrome.
a. Terapi konservatif.
1. Istirahatkan pergelangan tangan.
2. Obat anti inflamasi non steroid.
3. Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan. Bidai
dapat dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3 minggu.
4. lnjeksi steroid. Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25
mg atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam terowongan
karpal dengan menggunakan jarum no.23 atau 25 pada lokasi 1 cm ke arah
proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah medial tendon musculus palmaris
longus. Bila belum berhasil, suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau
lebih. Tindakan operasi dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan
setelah diberi 3 kali suntikan.
5. Kontrol cairan, misalnya dengan pemberian diuretika.
6. Vitamin B6 (piridoksin). Beberapa penulis berpendapat bahwa
salah satu penyebab Carpal Tunnel Syndrome adalah defisiensi piridoksin
sehingga mereka menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mg/hari selama 3
bulan. Tetapi beberapa penulis lainnya berpendapat bahwa pemberian piridoksin
tidak bermanfaat bahkan dapat menimbulkan neuropati bila diberikan dalam dosis
besar
7. Fisioterapi. Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan
tangan.
b. Terapi operatif.
Tindakan operasi pada
Carpal Tunnel Syndrome disebut neurolisis nervus medianus pada pergelangan
tangan. Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak mengalami perbaikan
dengan terapi konservatif atau hila terjadi gangguan sensorik yang berat atau
adanya atrofi otot-otot thenar. Pada Carpal Tunnel Syndrome bilateral biasanya
operasi pertama dilakukan pada tangan yang paling nyeri walaupun dapat
sekaligus dilakukan operasi bilateral. Penulis lain menyatakan bahwa tindakan
operasi mutlak dilakukan hila terapi konservatif gagal atau bila ada atrofi
otot-otot thenar, sedangkan indikasi relatif tindakan operasi adalah hilangnya
sensibilitas yang persisten.
Biasanya
tindakan operasi Carpal Tunnel Syndrome dilakukan secara terbuka dengan
anestesi lokal, tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi secara endoskopik.
Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi penderita secara dini dengan
jaringan parut yang minimal, tetapi karena terbatasnya lapangan operasi
tindakan ini lebih sering menimbulkan komplikasi operasi seperti cedera pada
saraf.. Beberapa
penyebab Carpal Tunnel Syndrome seperti adanya massa atau anomali maupun
tenosinovitis pacta terowongan karpal lebih baik dioperasi secara terbuka.
- Flick's sign.
Penderita diminta
mengibas-ibaskan tangan atau menggerak-gerakkan jari-jarinya. Bila keluhan
berkurang atau menghilang akan menyokong diagnosa. Carpal Tunnel Syndrome Harus
diingat bahwa tanda ini juga dapat dijumpai pada penyakit Raynaud.
- Thenar wasting.
Pada inspeksi dan
palpasi dapat ditemukan adanya atrofi otot-otot thenar.
- Menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot secara manual maupun dengan alat dinamometer. Penderita diminta untuk melakukan abduksi maksimal palmar lalu ujung jari dipertemukan dengan ujung jari lainnya. Di nilai juga kekuatan jepitan pada ujung jari-jari tersebut. Ketrampilan/ketepatan dinilai dengan meminta penderita melakukan gerakan yang rumit seperti menulis atau menyulam.
- Wrist extension test.
- Penderita melakukan ekstensi tangan secara maksimal, sebaiknya dilakukan serentak pada kedua tangan sehingga dapat dibandingkan. Bila dalam 60 detik timbul gejala-gejala seperti, Carpal Tunnel Syndrome maka tes ini menyokong diagnosa. Carpal Tunnel Syndrome
- Phalen's test.
Penderita
melakukan fleksi tangan secara maksimal. Bila dalam waktu 60 detik timbul
gejala seperti Carpal Tunnel Syndrome, tes ini menyokong diagnosa. Beberapa
penulis berpendapat bahwa tes ini sangat sensitif untuk menegakkan diagnosa
Carpal Tunnel Syndrome.
- Torniquet test.
Dilakukan
pemasangan tomiquet dengan menggunakan tensimeter di atas siku dengan tekanan
sedikit di atas tekanan sistolik. Bila dalam 1 menit timbul gejala seperti
Carpal Tunnel Syndrome, tes ini menyokong diagnosa.
- Tinel's sign.
Tes ini mendukung
diagnosa hila timbul parestesia atau nyeri pada daerah distribusi nervus
medianus kalau dilakukan perkusi pada terowongan karpal dengan posisi tangan
sedikit dorsofleksi
- Pressure test.
Nervus
medianus ditekan di terowongan karpal dengan menggunakan ibu jari. Bila dalam
waktu kurang dari 120 detik timbul gejala seperti Carpal Tunnel Syndrome, tes
ini menyokong diagnosa.
- Luthy's sign (bottle's sign).
Penderita
diminta melingkarkan ibu jari dan jari telunjuknya pada botol atau gelas. Bila
kulit tangan penderita tidak dapat menyentuh dindingnya dengan rapat, tes
dinyatakan positif dan mendukung diagnosa.
- Pemeriksaan sensibilitas.
Bila
penderita tidak dapat membedakan dua titik (two-point discrimination) pada
jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus medianus, tes dianggap positif dan
menyokong diagnosa.
- Pemeriksaan fungsi otonom.
Diperhatikan
apakah ada perbedaan keringat, kulit yang kering atau licin yang terbatas pada
daerah innervasi nervus medianus. Bila ada akan mendukung diagnosa Carpal
Tunnel Syndrome
2. Terapi terhadap keadaan
atau penyakit yang mendasari Carpal Tunnel Syndrome.
Keadaan atau penyakit yang mendasari
terjadinya Carpal Tunnel Syndrome harus ditanggulangi, sebab bila tidak dapat
menimbulkan kekambuhan Carpal Tunnel Syndrome kembali. Pada keadaan di mana
Carpal Tunnel Syndrome terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus
dilakukan penyesuaian ataupun pencegahan.
Beberapa
upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya Carpal Tunnel Syndrome
atau mencegah kekambuhannya antara lain :
a. Usahakan agar pergelangan
tangan selalu dalam posisi netral
b. Perbaiki cara memegang atau
menggenggam alat benda. Gunakanlah seluruh tangan dan jari-jari untuk
menggenggam sebuah benda, jangan hanya menggunakan ibu jari dan telunjuk.
c. Batasi gerakan tangan yang
repetitif.
d. Istirahatkan tangan secara
periodik.
e. Kurangi kecepatan dan
kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki waktu untuk beristirahat.
f.
Latih otot-otot tangan dan
lengan bawah dengan melakukan peregangan secara teratur
Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang
sering mendasari terjadinya Carpal Tunnel Syndrome seperti: trauma akut maupun
kronik pada pergelangan tangan dan daerah sekitarnya, gagal ginjal, penderita
yang sering dihemodialisa, myxedema akibat
hipotiroidi, akromegali akibat tumor hipofise, kehamilan atau penggunaan pil
kontrasepsi, penyakit kolagen vaskular, artritis, tenosinovitis, infeksi
pergelangan tangan, obesitas dan penyakit lain yang dapat menyebabkan retensi
cairan atau menyebabkan bertambahnya isi terowongan karpal.
11 komentar:
Infonya sangat bermanfaat menambah ilmu kami, makasih
Selaput Dara Buatan
Obat Perangsang
Viagra USA Obat Kuat Pria
Bio Slim Herbal
Obat Mata Herbal
Perangsang Wanita
Obat Perangsang Cair
Perangsang Sex Drops
Semenax Penyubur Sperma
Vagina Tabung
Vagina Center
Boneka Seks Full Body Cantik
Vagina Pinggul
Alat Bantu Sex Pria
Vagina Elektrik
Penis Elektrik
Penis Tempel
Penis Manual
Penggeli Vagina
Penggemuk Badan
Cialis Obat Perkasa
Meizitang Obat Diet Alami
Quick Slim Penurun Berat Badan
Obat Peninggi Grow Up USA
Celana Hernia
Vigrxplus Pembesar Vital
Herbal Slim Peluntur Lemak
Pelangsing Lida
Vakum Penis
Alat Pembesar Penis
Pembesar Payudara
vimax canada Pembesar Penis Alami
http://pelangii88.blogspot.com/2017/05/moment-terakhir-ibu-anaknya-penderita.html
http://pelangiicintaa.blogspot.com/2017/05/raihlah-hobi-mu-dengan-kemenangan-di.html
http://pelangithebest.blogspot.com/2017/05/10-tahun-lumpuh-di-hari-bahagianya.html
http://indopelangi88.blogspot.com/2017/05/kartu-terbaik-hanya-di-indopelangi.html
Mari Dibaca yah :)
http://newsindoinfo.blogspot.com/2017/05/pulau-suci-di-jepang-wanita-tak-boleh.html
http://newsindoinfo.blogspot.com/2017/05/pulau-suci-di-jepang-wanita-tak-boleh.html
http://nadyasx.blogspot.com/2017/05/delapan-warga-sipil-itu-tangannya.html
http://pelangiqqmyblog.blogspot.com/2017/06/fpi-malu-raja-salman-tidak-berminat.html
http://pelangiqqmyblog.blogspot.com/2017/06/polisi-tidak-akan-menangkap-habib-rizieq.html
http://pelangiqqmyblog.blogspot.com/2017/06/mengapa-ahok-rela-masuk-penjara.html
http://pelangiqqmyblog.blogspot.com/2017/06/habib-rizieq-operasi-plastik-untuk.html
http://pelangiqqmyblog.blogspot.com/2017/06/polisi-tidak-akan-menangkap-habib-rizieq.html
http://pelangiqqmyblog.blogspot.com/2017/06/mengapa-ahok-rela-masuk-penjara.html
http://pelangiqqmyblog.blogspot.com/2017/06/fpi-malu-raja-salman-tidak-berminat.html
https://pelanginewsblog.blogspot.com/2017/10/izin-usaha-dicabut-ini-kata-pihak-alexis.html
https://pelanginewsblog.blogspot.com/2017/10/pernyataan-lengkap-pihak-alexis-terkait.html
https://pelanginewsblog.blogspot.com/2017/10/puas-raih-orgasme-orang-dari-negara-ini.html
https://pelanginewsblog.blogspot.com/2017/10/jalan-panjang-penutupan-alexis.html
http://pelangihotnew.blogspot.com/2017/11/buka-baju-putri-michael-jackson-tutup.html
http://ceritamasukan.blogspot.com/2017/11/payudara-raksasa-hingga-mirip-barbie.html
http://ceritamenggesankan.blogspot.com/2017/11/cewek-brazil-sukses-jadi-barbie-lewat.html
wahh good info banget nih
kurator di go ahead people
terimakasih mas untuk edukasi dan informasinya. sukses selalu!
Posting Komentar